Iya atau tidak,
Sebenarnya sama saja.
–
Iya atau tidak,
Sebuah tanda kebingungan,
Tanda sebuah dialetika yang tak pernah habis,
Tanda bahwa perjalanan ini tak akan pernah berhenti.
–
Iya atau tidak,
Mereka yang memperdebatkannya,
Tak bisa benar-benar paham,
Apa yang bisa mereka perjuangkan sesungguhnya,
Apakah memang untuk diri mereka atau untuk para pemuka?
–
Iya atau tidak,
Dunia tidak pernah habis dengan pertanyaan tentang mereka
Seperti kata Mani di Babilonia,
Iya dan tidak, keduanya akan selalu berhadapan,
Sepanjang arus zaman.
–
Iya atau tidak,
Sebenarnya tidak penting keduanya,
Baiknya ikutilah Maulana Rumi, baginda para sufi,
‘Antara iya dan tidak, ada sebuah tempat.
Marilah bertemu di tempat itu.’