Sehari Terkurung di Perpustakaan

Aur2uMPNML3O8FssUVnWwbvUiVk8c1EWbZ2vMusrsU-w

Demi tugas politik luar negeri Turki yang kebetulan juga saya jadikan tema paper untuk konferensi di Konya bulan depan dan deadline-nya besok, hari ini terpaksa melewatkan 2 mata kuliah (politik luar negeri Turki dan Gerakan Sosial Transnasional, matakuliah terakhir sebelum midterm) untuk melengkapi dan merapikan isi papernya. Hari ini sudah di perpustakaan sejak jam 9 pagi… dan berharap ada warung nasi padang, warung nasi goreng, warung tongseng, warung sate madura, warung soto kudus, warung bakmi jawa, warung tegal, warung seafood, warung gorengan, warung burjo, warung kapau, warung bubur manado, warung mie aceh atau apapun itu asalkan warung makanan Indonesia.. yang penting warung itu jualan makanan murah, banyak, enak dan halal.. untuk mengatasi perut yang mulai lapar dan konsentrasi yang mulai buyar karena lapar..

Saya harus segera pulang.

Filistin, Seni Nasıl Unutabilirim Ki?

Filistin, Seni Nasıl Unutabilirim Ki? (Palestina, Bagaimana Aku Bisa Melupakanmu?)

Yazar: Tevfik Ismail, Endonezya ünlü şairlerinden biridir. Manifesto Kebudayaan (Kültürel Manifestosu) kurucu üyesi. Endonezya Dilinde şiiri okumak için lütfen buraya gidin: https://apandin.wordpress.com/2012/11/22/palestina-bagaimana-bisa-aku-melupakanmu/

Hadza Min Fadhli R. tarafından Endonezya dilinden çevirilmiştir.

Baca lebih lanjut

Aku Dihantam

image

Aku dihantam dengan sebuah jotosan
Lalu terjatuh di tengah gelapnya malam..
Aku mencoba mencari makna dari malam itu..
Namun tak dapat keluar dari kegelapannya..
Nyawaku diambil oleh mereka..
Bahkan sebelum ajalku tiba..
Sebelum aku mampu menuliskan riwayat dan cerita diriku dalam buku-buku…
Dengan komando seorang Pasha*
Yang tak tersentuh
Tak terpidana
Aku dihantam

– terjemah bebas puisi karangan kolektif

*Pasha: Jenderal/Pemimpin tentara.

Sebuah memori untuk Ali Ismail Korkmaz, pemuda yang gugur karena dikeroyok saat aksi protes besar-besaran tahun 2013 saat ia masih berusia 19 tahun di Eskişehir. Mahasiswa kelas persiapan di Universitas Anadolu.

Semoga jiwanya tenang disana.

Sedetik di Jogja

Kalau saja aku diberi kesempatan ke Jogja,

Barang sedetikpun,

Aku akan lakukan salah satu dari hal-hal ini:

Aku mau hirup udara pagi hari di Kalimati

Aku mau injak pasir putih di pantai-pantai Gunung Kidul

Aku mau seteguk jahe hangat di angkringan Banteng

Aku mau segigit telur gudeg di pinggiran Gejayan

Aku mau lihat Merapi di pagi hari

Aku mau temu

Cakap, meski satu kata

Dengan kamu, mereka

Orang-orang yang aku cintai.

– Ditengah tugas yang padat, udara yang berubah-ubah, dan kepala yang sedang pusing.

– Allah size iyilik versin. 🙂

– Eskişehir, Sabtu 1932016. 2100